Budak di Bumi Raja di Surga
Orang yang paling mulia disisi-KU adalah yang paling bertakwa diantaramu(Al-Quran).
Suatu ketika Abu Hurairah r.a. sedang berada di majelis Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau bersabda, “Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang shlat berjamaah bersama kalian”. Dalam hatinya Abu-Hurairah r.a. berharap bahwa orang yang dimaksud adalah dirinya. “Aku berharap semoga akulah yang dimaksud oleh Rasullah itu,” katanya membatin.
Untuk itulah pagi-pagi sekali Abu Hurairah r.a. shalat shubuh berjamaah di belakang Rasulullah dan tetap tinggal di majelisnya sampai para jamaah lainnya pulang kecuali Umar r.a. dan Ali r.a. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping menemui Rasulullah yang langsung menjabat tangan lelaki itu.
Orang itu meminta Nabi untuk mendoakannya. “Nabi Allah, doakan semoga aku mati syahid,” pinta lelaki itu. Rasulullah pun mendoakannya. Ketika Rasulullah berdoa, Abu Hurairah mencium harum semerbak minyak kesturi.
Setelah laki-laki itu pergi, Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah,” Apakah orang itu yang akan menjadi ahli surga?”
Rasulullah menjawab,”Ya,benar . ia adalah seorang budak marga fulan.”
Abu Hurairah kembali bertanya,”Mengapa anda tidak membeli dan memerdekakannya?”
Rasulullah menjawab,”bagaimana aku akan berbuat demikian bila Allah akan menjadikannya sebagai seorang raja di surga?”Ketahuilah di surga nanti juga ada raja dan pemuka. Lelaki itu adalah salah seorang raja dan pemuka di surga. Allah sangat menyayangi hamba-Nya yang berhati suci, yang samar, yang terurai rambutnya, yang menahan perutnya kecuali makanan yang halal. Bila dia masuk ke istana seorang raja, tak akan diizinkan. Bila meminang wanita bangsawan, tak akan diterima. Bila tidak ada, tak dicari. Bila ada, tak dihiraukan orang. Bila sakit, tak ada yang menjenguk. Bahkan! bila meninggal, jenazahnya juga tak dihadiri.”
Ketika itu salah seorang sahabat bertanya,”Bisakah engkau tunjukkan kami seorang dari mereka?”
Rasulullah menjawab,”Uwais al-Qarni salah satunya. Ia berkulit coklat dan bidang kedua bahunya. Setiap kali berdiri ia selalu menundukkan kepalanya sambil membaca Al-Quran. Ia tidak terkenal di bumi, tapi sangat terkenal di langit. Andaikan ia sungguh minta sesuatu kepada Allah, pasti Allah akan memberinya. Di bahu kirinya ada bekas belang sedikit. Umar dan Ali! Jika kalian bertemu dengannya mintalah kepadanya supaya memohonkan ampun untuk kalian,” kata Nabi sambil memandang dua sahabat dekatnya itu.
Ceritanya lumayan sederhana ya kawan. Ini ane ambil dari buku “di Istana Cinta Rasulullah”.Semoga kita selalu yakin meski tak dapat istana di bumi tapi dapat istana di tempat pertemuan dengan Sang Pemberi rasa Cinta Rindu Kasih dan Sayang. ALLAHU AKBAR!